Jumat, 14 Januari 2011

Mengapa Takut Bila Facebook Ditutup? (Jumat, 14/01/2011)

Oleh Syaripudin Zuhri

Bumi dunia maya menjadi gonjang ganjing ketika terdengar kabar bahwa Facebook (FB) akan ditutup, dunia maya ini menjadi gempar seluruh jagat raya maya ini, banyak yang bertanya-tanya, mengapa dan bagaimana sampai FB mau ditutup, sepertinya dunia nyata ini akan ada kiamat kalau FB ditutup. Rasanya dunia akan hampa tanpa adanya FB, rupanya banyak manusia sudah 'menghamba' pada FB ini, padahal ada atau tidak FB dunia akan berjalan seperti biasa, tapi para 'penghamba' FB pada protes ketika FB kabarnya akan ditutup.

Aha! Rupanya manusia sudah 'terjajah' oleh Facebook, ketika terdengar kabar bahwa FB akan ditutup membuat orang-orang menjadi gerah, resah, bahkan ada yang sampai paranoid, ketakutan yang tak beralasan. Aneh memang, sebuah sarana jaringan sosial telah 'membius' manusia hingga berjuta-juta manusia terjaring di dalamnya, sampai-sampai ada yang ajaib, ada yang chating di kantor dengan teman di sebelah tempat duduknya. Mereka tidak bicara, hanya jari-jarinya tat-tut-tat-tut di keyboard laptop atau komputer, sambil terkadang cekikikan tak karuan.

Aneh memang dengan FB, orang bisa berjam-jam chating dengan orang di seberang 'sana' padahal riilnya, hanya tetangga rumah, teman kantor sebelah kamar atau bahkan teman seruangan, yang uniknya lagi chating dengan teman di sebelah tempat duduk! Gila, manusia benar sudah dibuat tergila-gila dengan FB, apa lagi sarananya ditambah dengan Blackberry. Bila chating dengan orang di 'sana' lintas daerah, lintas kota atau negara bisa dimaklumi, selain menjaga silaturahmi, juga menambah persaudaraan di dunia maya.

Tapi bila yang terjadi, dengan orang-orang di seberang 'sana' begitu akrab, eh dengan orang orang yang riil di seberang 'sini' saling bermusuhan, saling tidak menyapa, saling diam, sibuk dengan orang-orang yang ada di 'sana', maka yang terjadi sosilisasi masyarakat menjadi 'terganggu' semuanya akhirnya diam seribu bahasa. Bila ini terus berlanjut, manusia-manusia bisa-bisa bukan lagi makhluk sosial, tapi menjurus kepada makhluk yang begitu egoist, yang tak peduli lagi dengan orang sekelilingnya, mereka asik dengan dirinya sendiri.

Maka tidak heran ketika ada berita FB akan ditutup, banyak orang yang resah, aneh. Dulu tak ada FB, orang biasa saja, mestinya bila FB tak ada lagi, ya biasa saja. Loh kenapa pada resah? Itu makanya saya sebut diatas, manusia berjuta-juta orang sudah 'dijajah' oleh FB, jutaan Dollar, bahkan milyaran Dollar ditenggelamkan dengan jaringan ini. Bahkan yang sudah tergila-gila FB, lebih baik tak makan dari pada sehari tidak membuka FB. Dampak lainnya, yaitu tadi, manusia menjadi 'diikat' oleh FB, bahkan ada yang menyebut 'Jamaah FB' Lahirlah agama baru bernama FB!

FB tetap netral, positif dan negatifnya tergantung pada penggunanya. Namun kalau FB di tutup, banyak yang merasa dirugikan, karena FB sudah menjadi ladang yang sangat menguntungkan bagi pemiliknya juga penggunanya. Siapapun pemiliknya hanya tinggal berkipas-kipas sekarang dan karena yang menggunakan sudah jutaan orang di seluruh penjuru dunia, maka siapapun pemiliknya tak akan menutup FB, kecuali bangkrut!

Namun rasanya tak akan bangkrut, kalau 'Jamaah FB' terus menerus chatting dan mengupload foto-foto atau tulisan mereka. Sekarang kalau ditanya, siapa yang setuju FB ditutup? Dengan pertanyaan yang sama, siapa yang setuju Kompasiana ditutup? Saya yakin 99,99999 % banyak yang tak setuju bila FB ditutup. Bukankah FB dulunya tak ada? Kalau pakai analogi, dulu saat lahir kita tak punya apa-apa, ketika matipun kita tak bawa apa-apa, lalu mengapa hanya karena FB pada resah bila ditutup? Nah benarkan manusia telah 'dijajah' oleh FB?

Mengapa saya sebut 'dijajah' ? Ya itu tadi, rasanya kalau tidak buka FB atau Kompasiana dalam satu hari, ada sesuatu yang hilang. Jangan-jangan manusia lebih ingat FB, ketimbang Tuhannya! Jadi sudah tak imbang, hubungan dengan Tuhannya lupa, hubungang dengan manusianya di dunia maya berlebihan. Ya tunggu aja kehancurannya dan Allah punya cara sendiri untuk mengingatkan hambaNya yang lupa kepadaNya. Lagi pula kalau FB ditutup kan tidak kiamat! Bahkan bisa jadi membawa hikmah bagi yang kreatif, bahkan mungkin penggemar Kompasiana makin banyak, anda membuat sesuatu yang melibihi FB, mengapa tidak? Tapi ingat, jangan lupakan Allah!

Banyak manusia yang sudah benar-benar jatuh kepada syirik dengan adanya FB ini, ada yang yang begitu tergila-gila atau kecanduan FB, hingga tiada hari dan waktu yang terluang kecuali membuka FB, di mana sja dan kapan saja FB menjadi acuannya, ya sama kasusnya dengan penggunaan internet secra umum. Yakh taka pa-apa juga kalau memang digunkan hal-hal yang positif yang membawa hikmah bagi kehidupan, tapi kalau hanya ber-chatting ria dan cekakak-cekikik tak karu-karuan, ya ampun!

Yang lebih repot lagi seperti yang saya sebut di atas, ada yang sampai paranoid, ketakutan luar biasa ketika kabar FB akan ditutup, anehkan? Itu yang sya bilang dijajah, sudah 'menghamba' pada FB, terlalu! Iya masa hanay gara-gara FB kabarnya mau ditutup, mereka yang pada panas dingin, pada resah dan gelisah, padahal baru kabar, belum benar-benar ditutup, jangan-jangan kalau ditutup banyak yang pinsan atau pada bunuh diri, karena tak bisa bernansis ria lagi di depan khalayak ramai.

Aneh memang dunia sudah dijungkir balikan dengan adnya Internet ini, yang positif tak ada masalah, seperti adanya Eramuslim ini dan web yang sejenis, ini sangat positif, ada pertanyaan sedikit, megapa Eramuslim tidak sekalian membuat kolom khusus yang menyediakan ruang chatting bagi pembaca Eramuslim sekaligus tempat silaturrahim bagi pembacanya, kan lebih menarik tuh, ya sekalian mengcounter FB, itu yang saya sebut dengan kreatif di atas.

Jadi dengan FB yang akan ditutup atau tetap dibuka, yang penting bagi seorang muslim tidak tergantung pada apapun, kecuali Dia Yang Maha Besar, Allah SWT. Coba kita ulang lagi, masa gara-gara kabar FB mau ditutup pada gelisah dan resah, bahkan nyaris ketakutan, loh apa-apaan ini? Masa tergantung pada FB, anehkan? Biasa-biasa sajalah. Mungkin ini berlawanan arus dengan kebanyakan orang-orang, tapi tak apa-apa, biarkan saya jadi musuh bersama, loh dari pada tak ada yang mengingatkan bahwa FB itu bukan apa-apa, bukan Tuhan yang perlu disembah, diperhamba, jadi mengapa takut FB ditutup? Mari katakan, "FB ditutup? Siapa takut!"

Salam.

http://www.eramuslim.com/oase-iman/syaripudin-zuhri-mengapa-takut-bila-facebook-ditutup.htm
tanggal donlut, jumat 14 jan 11
**setuju.. kenapa takut bila facebook ditutup?!!!!! what 'ur reason?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar