Minggu, 25 Maret 2012

Kisah Ta'aruf (part 1)

saya menikah dengan suami saya tepat d tanggal 12 feb 2011. berarti sudah setahun usia pernikahan kami. alhamdulillah

saya dan suami mengenal lewat proses bernama ta'aruf. saya dan suami dpertemukan oleh Allah lewat perantara seorang psikolog bernama bu diana. waktu itu tahun 2010 di bulan maret saya di panggil ke ruang psikolog. waktu itu saya gak pikir macam2 karena guru d sekolahku kadang emang suka dpanggil oleh psikolog buat ngobrol2 tentang perkembangan anak murid (saya mengejar di satu preschool di daerah cipinang muara). saya kira, saya mau ditanya tentang anak murid si a dan si B.

ternyata.... di luar dugaan bu diana mengajukan tanya: "bu tanty, serius udh pengen dan siap menikah?" (pernah di suatu forum sambil becanda saya bilang udh pengen nikah nih. hehehe.. saya dan teman2 emang suka becanda. asyik sekali formasi guru2 di preschool tempat saya mengajar. kami dekat sudah layaknya saudara apalagi saya anak rantau senang sekali bisa nyasar di tempat ini. rekan kerja yg baik, kepsek yg perhatian, psikolog yang no profile, penjaga sekolah yang seru, dll)

kaget dan senang mendengar pertanyaan ini (saya udh bs nebak arahnya nih. hihihi..)
saya jawab pendek: "udah," dengan intonasi tidak menyakinkan.
bu diana: "orang tua gimana?"
saya: orang tua insya allah mengijinkan walapun sebenarnya mereka mengharapkan saya selesai kuliah dulu"
bu diana: begini bu tanty, ada ikhwan nih yang siap dan sedang mencari juga. kira2 bu tanty siap tidak?"
saya: (diam)
bu diana: ikhwannya masih kuliah juga, tp memang sedang bermasalah nih kuliahnya dan dia butuh seorang motivator yang bs memotivasinya.
saya: (waduh)
bu diana: ayahnya sudah tidak ada, tinggal bersama ibunya dan kakaknya yg belum menikah. bagaimana?
saya: yaa....
bu diana: gini aja deh, saya kasih bu tanty waktu untuk berfikir sampai hari jumat. kalau bu tanty memang siap, saya tunggu plus biodatanya ya.
saya: (diam)
bu diana: jodoh itu kan rahasia allah bu tanty. saya cuma berusaha membantu. hasil akhirnya Allah yang menentukan.

kira2 begitulah percakapan saya dan psikolog sekolahku itu.
singkat cerita jumat pun datang. dan saya tidak siap dengan biodata saya.
apa saya tidak siap??? tidak!! SAYA SIAP! tapi saya belum menyiapkan biodata. hehehe.. blm dketik euy.. maklum dulu blm ada notbuk inih. masa mu ngetik dan print biadata ta'aruf d rental, malu dong sama abnag rentalnya. hehehehe...

lalu, hari selanjutnya saya ikut ngetik di laptop temen (namanya Sari, temen satu jurusan. tks sari...)
hari berikutnya lagi saya serahkan biodata itu sama ibu psikolog (waktu itu bln april)
bu diana menerima biodata saya sambil berpesan.
bu diana: "sambil menunggu biodata ikhwannya, bu tanty banyak2in berdoa aja dl sama Allah memohon yang terbaik."
saya: "mmmmm" (dengan anggukan kepala, sambil harap2 cemas :)

waktu berlalu, bulan april sudah lewat..
tapi blm ada biodata ikhwan yg datang
hehehe
biasa aja sih nyantai, tp kok blm ada yah, keenankan ikhwannya dong. terlalu lama pegang biodata aku, di situ kan ada foto aku. huhh jadi takut di apa2in tuh foto :) bukan apa2, klw dipajang di tembok sih gpp, tp klw di taro di kolong dapur buat nakut2in tikus. apa jadinya?? (padahal foto itu foto tercantik yg aku punya, hihihi..)

bulan mei datang.. aku sambut dengan senang
gak rugi juga menyambut bulan ini dengan ceria... karena aku mendapatkan kado istimewa ;)
jrengg.. jrenggg.. jrengg... dua lembar biodata dalam amplop coklat ukuran kuarto!
wuihhh.. ada fotonya juga. bu diana yg mengeluarkan foto itu, ini foto keluarganya (saya disuruh nebak sendiri kira2 orangnya yg mana)
saya: "ini ya bu," (ihhh kok gak cakep ya:(
bu diana: (angguk kepala)
saya: (kecewa) hhihiii..
gak susah nebak, ikhwan itu di antara keluarganya, soalnya cm ada 3 laki2 disana. satu udh tua (yaa pasti alm. bapaknya) yg satu lg deket anak kecil dan posisinya berdiri, yg satunya lagi posisinya jongkok (ahhh, yg jadi adik biasanya suruh ngalah nih. si kakak pasti yg "lebih tinggi" (posisi berdiri) dan sang adik "yg lebih rendah" (posisi jongkok). jadi aku nebak dia mungkin yg posisi jongkok. ehh, ternyta tebakanku bener :) ahh, tapi gak ganteng :(

bu diana: "bu tanty, boleh bawa dulu fotonya sambil dpelajari biodatanya. nanti klw sdh ada jawaban dari bu tanty kabari saya ya."
saya: "iya, makasih bu.." (tp gak ganteng. heheheh..)

cerita selanjutnya saya lupa bagaimana saya dan dia akhirnya sampai juga dipertemuan (dpertemukan antara saya dan dia untuk pertama kalinya di rumah murrobi saya/ guru)
di sepanjang perjalanan ini, saya trs berusaha mencari "siapa dia sebenarnya"
saya tanya2 bu diana (bagaimana orangnya/ karakternya). saya tanya pendapat murrobi saya, saya curhat sm temen saya. dan alhamdulillah saya tidak salah memilih teman curhat karena ternyata teman curhat saya ini mengenal si ikhwan :) bagus!! ini kesempatan untuk tanya2 ttg dia. hahaha...

banyak info, jadi simpang siur...
apalagi ketika saya mencoba mencari tau siapa dia lewat dunia maya. hikksss.. hikkssss..
jadi semakin bimbang karena jujur info2 dari dunia maya itu mengecewakan saya ( dia tdk seperti yg saya harapkan)

kembali ke ibu psikolog, yang menanyakan bagaimana kelanjutannya..
saya jadi curhat deh, setelah memberi masukan dan pandanngan ibu psikolog menyerahkan keputusannya pada saya. solat istikhoroh, itu saran ibu psikolog pada saya.

solat istikhoroh dilaksanakan, tapi kemantapan blm juga datang
tapi keputusan hrs cepat diberikan. proses ini tidak bs trs menggantung...
ahh, dgn mengucap bismillah saya jawab lanjut untuk proses lbh jauh lagi (datang ke orang tua) meskipun info dari dunia maya mengecewakan saya. ahh, tapi berbekal, si ikhwan adalah kenalan bu psikolog yg baik, saya berusaha untuk menyakini bahwa dia juga orang yg baik. bukankah ada hadits yang mengatakan, klw mau tau dia siapa dan bagaimana lihat saja temannya, begitulah kira2 maksud pesan hadits yg saya tau.

to be continue..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar