Senin, 26 Maret 2012

Kisah Ta'aruf (part 2)

Singkat cerita, datanglah ia ke rumah orang tua saya ditemani seorang temannya. ketika kedatangan pertama dia ke rumah, saya sama sekali tidak keluar untuk menemui ataupun sekedar menyambut kedatangannya. itu memang keputusan saya sendiri, sebelum ia datang saya sudah bilang pada orangtua saya, "bapak aja yang ngajakin ngobrol, ade gak mau keluar." gitu deh..

pertemuan pertama pun selesai, ia kembali pulang. selepas ia pulang, bapak gak ngomong apa2, baru pas malem bapak ngomong tanpa saya tanya.
bapak: kok tadi laki2nya diem aja de? yang mana sih orangnya?
saya: (lha???) (bapak sebenarnya tau orangnya yg mana karena sdh aku kasih liat fotonya tapi mungkin karena ketika pertemuan dia lebih banyak diam dan temannya yg lebih vokal, bapak jadi mengira ikhwannya itu yg temennya itu (yg belakangan saya tau namanya "nitttt"(sensor). hehehe
bapak: kok kenapa dianya diem aja, bapak malah ngobrol sama temennya. (bapak malah simpati sama temennya.. walah2, gimana ini??)
bapak lagi: padahal kan dia yang punya tujuan
saya: ya mungkin karena dia yg punya tujuan pak, jadinya dia grogi, malu, takut salah ngomong. lha temennya mah kan gak punya tujuan jadi cuek aja. (saya berusaha belain dia. haha.. padahal sih, ngapain juga saya belain ya?? hehe)
bapak: "dianya emang serius?"
saya: "lha serius pak, lha udah dateng ke sini mau ngapain?" (saya jadi aneh sama pertanyaan bapak................... dan saya mencium bau keraguan dari pertanyaan bapak.
saya: jadi.............
(terjadilah obrol2 panjang tentang dia, antara saya, bapak, dan mamah)
Alot... sangat alot... mengingat saya dan dia sama2 masih kuliah (tapi sama2 udah kerja juga). apalagi saya sendiri juga belum yakin.

ya Allah.. tapi prosesnya udah sejauh ini. tidak mungkin saya akhiri begitu saja, kalaupun mau saya akhiri harus dengan cara yang baik.
jujur walaupun saya kecewa dengan "kepasifannya" waktu bertemu dengan bapak, tapi saya harus tetap menghargai keberaniannya datang ke rumah. (bagi saya itu sudah nilai lebih yg harus di hargai)

bagaimana cerita selanjutnya..
to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar